Selasa, 17 Februari 2009

INERNET UNTUK PENDIDIKAN


INTERNET UNTUK PENDIDIKAN

INTERNET

Internet, Singkatan Dari Interconection And Networking, Adalah Jaringan Informasi Global, Yaitu “ The Largest Global Network Of Computers, That Enables People Throughout The World To Connect With Each Other¨.
Internet Diluncurkan Pertama Kali Oleh J.C.R. Licklider Dari Mit (Massachusetts Institute Technology) Pada Bulan Agustus 1962.

Internet berawal dari institusi pendidikan dan penelitian di Amerika Serikat. Penggunaan Internet untuk kepentingan bisnis baru dilakukan semenjak tahun 1995, belum genap enam (6) tahun yang lalu. Di luar negeri, Internet ini sering diasosiasikan dengan perguruan tinggi, sementara di Indonesia, Internet lebih diasosiasikan dengan bisnis (ISP, e-commerce) dan entertainment.

Manfaat Internet Bagi Pendidikan
Agak janggal bagi penulis untuk menuliskan manfaat Internet bagi pendidikan. Namun, untuk memperjelas maka akan penulis ulas secara singkat manfaat Internet bagi pendidikan.
Akses ke sumber informasi. Sebelum adanya Internet, masalah utama yang dihadapi oleh pendidikan (di seluruh dunia) adalah akses kepada sumber informasi. Perpustakaan yang konvensional merupakan sumber informasi yang sayangnya tidak murah. Buku-buku dan journal harus dibeli dengan harga mahal. Pengelolaan yang baik juga tidak mudah. Sehingga akibatnya banyak tempat di berbagai lokasi di dunia (termasuk di dunia Barat) yang tidak memiliki perpustakaan yang lengkap. Adanya Internet memungkinkan mengakses kepada sumber informasi yang mulai tersedia banyak. Dengan kata lain, masalah akses semestinya bukan menjadi masalah lagi.Internet dapat dianggap sebagai sumber informasi yang sangat besar. Bidang apa pun yang anda minati, pasti ada informasi di Internet. Contoh-contoh sumber informasi yang tersedia secara online antara lain:
Library•Online Journal• Online courses. MIT mulai membuka semua materi kuliahnya di Internet.
Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi konvensional (perpustakaan) lebih berat dibanding dengan tempat lain. Adanya Internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini.
Akses ke pakar. Internet menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga memungkinan seorang siswa berkomunikasi dengan pakar di tempat lain. Seorang siswa di Makassar dapat berkonsultasi dengan dosen di Bandung atau bahkan di Palo Alto, Amerika Serikat.Media kerjasama. Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan dapat terjadi dengan lebih mudah, efisien, dan lebih murah.Permasalahan Internet Untuk Pendidikan
Penjabaran di atas tentunya membawa kita pada pertanyaan mengapa kita belum banyak menggunakan Internet untuk keperluan pendidikan di Indonesia. Ada beberapa alasan, dimana sebagian akan diungkapkan pada bagian-bagian di bawah ini.Kurangnya penguasaan bahasa Inggris. Suka atau tidak suka, sebagian besar informasi di Internet tersedia dalam bahasa Inggris. Penguasaan bahasa Inggris menjadi salah satu keunggulan (advantage).
Kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia. Kita sadari bahwa tidak semua orang Indonesia akan belajar bahasa Inggris. Untuk itu sumber informasi dalam bahasa Indonesia harus tersedia. Saat ini belum banyak sumber informasi pendidikan yang tersedia dalam bahasa Indonesia. Konsep berbagi (sharring), misalnya dengan membuat materi-materi pendidikan di Internet, belum merasuk. Inisiatif langka seperti ini sudah ada namun masih kurang banyak.
Contohnya:• Untukmu Indonesia
Akses Internet masih mahal. Meskipun sudah tersedia, akses ke Internet masih mahal. Namun hal ini diharapkan akan menjadi lebih murah di masa yang akan datang. Diharapkan akselerasi penurunan harga menjadi fokus utama dari Pemerintah. Mekanisme lain adalah adanya subsidi dari pemerintah untuk institusi pendidikan.Akses Internet masih susah diperoleh. Beberapa daerah di Indonesia masih belum memiliki jalur telepon yang dapat digunakan untuk mengakses Internet.

belum siap di Indonesia masih belum siap untuk menggunakan Internet sebagai bagian dari pengajarannya. Padahal guru merupakan salah satu pengguna yang dapat memanfaatkan Internet sebaik-baiknya. Salah satu contohnya adalah mencari soal-soal latihan untuk kelasnya. Jika setiap guru di Indonesia membuat dua (2) soal dan menyimpannya di Internet, maka akan ada ribuan bahkan bisa jutaan soal yang dapat digunakan untuk latihan di kelas.Internet merupakan salah satu produk teknologi yang dapat membantu kita meningkatkan taraf hidup melalui pendidikan. Meskipun masih banyak tantangan, kita masih dapat memanfaatkan Internet sebesar mungkin.

STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS TIK




TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

HAKIKAT


INFORMASI


l Hasil Dari Pengolahan Data
l Memberikan Makna
l Berguna Dan Bermanfaat













CIRI-CIRI INFORMASI
l Akurat : Keadaan Sebenar-Nya
l Tepat Waktu : Tersedia Pada Saat Informasi Diperlukan
l Relevan : Harus Sesuai Dengan Yang Dibutuhkan
l Lengkap : Informasi Harus Diberikan Secara Lengkap


HUBUNGAN DATA-INFORMASI
Data
Proses
Informasi











KOMPONEN INFORMASI
l Absolute
l Substitutional
l Philosophic
l Subjective
l Objective
l Cultural


TIGA TAHAP PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
l Kecerdasan
Mendapatkan Pengetahuan Tentang Apa Yang Terjadi Disekitarnya
l Perancangan
Data Relevan Dan Dapat Diakses Tersedia Untuk Dianalisis
l Pemilihan


TEKNOLOGI INFORMASISerangkaian Tahapan Penanganan Informasi
l Penciptaan Informasi
Identifikasi, Menggali Sumber Informasi Yang Tepat
☻Pemeliharaan Saluran Informasi
☻Seleksi Dan Transmisi Informasi
Pentingnya Kemampuan Memilih Dan Menggunakan Sarana Transmisi Informasi Yang Tepat
l PENERIMAAN INFORMASI SECARA SELEKTIF
(A) Informasi Relevan
(B) Biaya Transmisi Dapat Ditekan
(C) Pengguna Tidak Memikul Beban
Pemeliharaan Yang Tidak
Diperlukan
l Penyimpanan Informasi
Penghematan Biaya Penyimpanan
l Penggunaan Informasi
l Penilaian Kritis Dan Sistem Umpan Balik
Sistem Mempunyai Nilai Aplikatif Tinggi ( Konstribusi Nyata Dalam Memperlancar Kegiatan Manajemen Organisasi

HAKIKAT KOMUNIKASI
l Encode (Penyandi)
Komunikator Yang Mempunyai Informasi Atau Pesan Tertentu.
Sandi/Kode ® (Bahasa Tulisan/Lisan)
(Lambang Visual/ Verbal)
l Sign Atau Signal (Tanda/Lambang)
Pesan Tertentu Ditujukan Kepada Dan Diterima Oleh Seseorang/Kelom-Pok Orang Penerima.
Gerak Tangan, Mimik, Kata Lisan, Tulisan, Gambar, Foto, Grafik, Peta, Diagram


HAKIKAT TEKNOLOGI KOMUNIKASI
l Peralatan Perangkat Keras Dalam Sebuah Struktur Organisasi Yang Mengandung Nilai-Nilai Sosial.
l Memungkinkan Individu Mengumpul-Kan, Mengolah, Saling Bertukar Informasi Dengan Individu Lain.
l Pengolah Dan Penyimpan Informasi



































































































INTERNET

Internet, Singkatan Dari Interconection And Networking, Adalah Jaringan Informasi Global, Yaitu “ The Largest Global Network Of Computers, That Enables People Throughout The World To Connect With Each Other¨.
Internet Diluncurkan Pertama Kali Oleh J.C.R. Licklider Dari Mit (Massachusetts Institute Technology) Pada Bulan Agustus 1962.


PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Mengkondisikan Siswa Untuk Belajar Secara Mandiri. “Through Independent Study, Students Become Doers, As Well As Thinkers” (Cobine, 1997).
Para Siswa Dapat Mengakses Secara Online Dari Berbagai Perpustakaan, Museum, Database, Dan Mendapatkan Sumber Primer Tentang Berbagai Peristiwa Sejarah, Biografi, Rekaman, Laporan, Data Statistik (Gordin Et. Al., 1995).
Informasi Yang Diberikan Server-Computers Itu Dapat Berasal Dari Commercial Businesses (.Com), Goverment Services (.Gov), Nonprofit Organizations (.Org), Educational Institutions (.Edu), Atau Artistic And Cultural Groups (.Arts).

Informasi Yang Diberikan Server-Computers Itu Dapat Berasal Dari Commercial Businesses (.Com), Goverment Services (.Gov), Nonprofit Organizations (.Org), Educational Institutions (.Edu), Atau Artistic And Cultural Groups (.Arts).
Siswa Dapat Berperan Sebagai Seorang Peneliti,
Menjadi Seorang Analis, Tidak Hanya Konsumen Informasi Saja.
Mereka Menganalisis Informasi Yang Relevan Dengan Pembelajaran Dan Melakukan Pencarian Yang Sesuai Dengan Kehidupan Nyatanya (Real Life) Siswa Dan Guru Tidak Perlu Hadir Secara Fisik Di Kelas (Classroom Meeting), Karena Siswa Dapat Mempelajari Bahan Ajar Dan Mengerjakan Tugas-Tugas Pembelajaran Serta Ujian Dengan Cara Mengakses Jaringan Komputer Yang Telah Ditetapkan Secara Online.
Siswa Juga Dapat Belajar Bekerjasama (Collaborative) Satu Sama Lain.
Mereka Dapat Saling Berkirim E-Mail (Electronic Mail) Untuk Mendiskusikan Bahan Ajar.
Selain Mengerjakan Tugas-Tugas Pembelajaran Dan Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan Yang Diberikan Guru, Siswa Dapat Berkomunikasi Dengan Teman Sekelasnya(Classmates
Memungkinkan Pihak Berkepentingan (Orang Tua Siswa Maupun Guru) Dapat Turut Serta Menyukseskan Proses Pembelajaran, Dengan Cara Mengecek Tugas-Tugas Yang Dikerjakan Siswa Secara On-Line.

PEMBELAJARAN MELALUI INTERNET DI SEKOLAH DAPAT DIBERIKAN DALAM BEBERAPA FORMAT (WULF, 1996), DI ANTARANYA ADALAH:

1) Electronic Mail (Delivery Of Course Materials, Sending In Assignments, Getting And Giving Feedback, Using A Course Listserv., I.E., Electronic Discussion Group.
2) Bulletin Boards/Newsgroups For Discussion Of Special Group
3) Downloading Of Course Materials Or Tutorials
4) Interactive Tutorials On The Web
5) Real Time, Interactive Conferencing Using MOO (Multiuser Object Oriented) Systems Or Internet Relay Chat

INERNET UNTUK PENDIDIKAN

INTERNET UNTUK PENDIDIKAN
INTERNET

Internet, Singkatan Dari Interconection And Networking, Adalah Jaringan Informasi Global, Yaitu “ The Largest Global Network Of Computers, That Enables People Throughout The World To Connect With Each Other¨.
Internet Diluncurkan Pertama Kali Oleh J.C.R. Licklider Dari Mit (Massachusetts Institute Technology) Pada Bulan Agustus 1962.

Internet berawal dari institusi pendidikan dan penelitian di Amerika Serikat. Penggunaan Internet untuk kepentingan bisnis baru dilakukan semenjak tahun 1995, belum genap enam (6) tahun yang lalu. Di luar negeri, Internet ini sering diasosiasikan dengan perguruan tinggi, sementara di Indonesia, Internet lebih diasosiasikan dengan bisnis (ISP, e-commerce) dan entertainment.

Manfaat Internet Bagi Pendidikan
Agak janggal bagi penulis untuk menuliskan manfaat Internet bagi pendidikan. Namun, untuk memperjelas maka akan penulis ulas secara singkat manfaat Internet bagi pendidikan.
Akses ke sumber informasi. Sebelum adanya Internet, masalah utama yang dihadapi oleh pendidikan (di seluruh dunia) adalah akses kepada sumber informasi. Perpustakaan yang konvensional merupakan sumber informasi yang sayangnya tidak murah. Buku-buku dan journal harus dibeli dengan harga mahal. Pengelolaan yang baik juga tidak mudah. Sehingga akibatnya banyak tempat di berbagai lokasi di dunia (termasuk di dunia Barat) yang tidak memiliki perpustakaan yang lengkap. Adanya Internet memungkinkan mengakses kepada sumber informasi yang mulai tersedia banyak. Dengan kata lain, masalah akses semestinya bukan menjadi masalah lagi.Internet dapat dianggap sebagai sumber informasi yang sangat besar. Bidang apa pun yang anda minati, pasti ada informasi di Internet. Contoh-contoh sumber informasi yang tersedia secara online antara lain:
Library•Online Journal• Online courses. MIT mulai membuka semua materi kuliahnya di Internet.
Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi konvensional (perpustakaan) lebih berat dibanding dengan tempat lain. Adanya Internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini.
Akses ke pakar. Internet menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga memungkinan seorang siswa berkomunikasi dengan pakar di tempat lain. Seorang siswa di Makassar dapat berkonsultasi dengan dosen di Bandung atau bahkan di Palo Alto, Amerika Serikat.Media kerjasama. Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan dapat terjadi dengan lebih mudah, efisien, dan lebih murah.Permasalahan Internet Untuk Pendidikan
Penjabaran di atas tentunya membawa kita pada pertanyaan mengapa kita belum banyak menggunakan Internet untuk keperluan pendidikan di Indonesia. Ada beberapa alasan, dimana sebagian akan diungkapkan pada bagian-bagian di bawah ini.Kurangnya penguasaan bahasa Inggris. Suka atau tidak suka, sebagian besar informasi di Internet tersedia dalam bahasa Inggris. Penguasaan bahasa Inggris menjadi salah satu keunggulan (advantage).
Kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia. Kita sadari bahwa tidak semua orang Indonesia akan belajar bahasa Inggris. Untuk itu sumber informasi dalam bahasa Indonesia harus tersedia. Saat ini belum banyak sumber informasi pendidikan yang tersedia dalam bahasa Indonesia. Konsep berbagi (sharring), misalnya dengan membuat materi-materi pendidikan di Internet, belum merasuk. Inisiatif langka seperti ini sudah ada namun masih kurang banyak.
Contohnya:• Untukmu Indonesia
Akses Internet masih mahal. Meskipun sudah tersedia, akses ke Internet masih mahal. Namun hal ini diharapkan akan menjadi lebih murah di masa yang akan datang. Diharapkan akselerasi penurunan harga menjadi fokus utama dari Pemerintah. Mekanisme lain adalah adanya subsidi dari pemerintah untuk institusi pendidikan.Akses Internet masih susah diperoleh. Beberapa daerah di Indonesia masih belum memiliki jalur telepon yang dapat digunakan untuk mengakses Internet.

belum siap di Indonesia masih belum siap untuk menggunakan Internet sebagai bagian dari pengajarannya. Padahal guru merupakan salah satu pengguna yang dapat memanfaatkan Internet sebaik-baiknya. Salah satu contohnya adalah mencari soal-soal latihan untuk kelasnya. Jika setiap guru di Indonesia membuat dua (2) soal dan menyimpannya di Internet, maka akan ada ribuan bahkan bisa jutaan soal yang dapat digunakan untuk latihan di kelas.Internet merupakan salah satu produk teknologi yang dapat membantu kita meningkatkan taraf hidup melalui pendidikan. Meskipun masih banyak tantangan, kita masih dapat memanfaatkan Internet sebesar mungkin.

INERNET UNTUK PENDIDIKAN

STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

Strategi Pengembangan Pembelajaran
Berbasis TIK

Indonesia sebagai negara berpopulasi tertinggi ke-4 tentunya memiliki tantangan yang nyaris yang sama dengan negara China dan India. Problem kesehatan dan pendidikan selalu dijadikan parameter untuk mengukur kesejahteraan rakyat di suatu Negara. Indonesia dengan populasi 247 juta dimana diantaranya terdapat 51 juta siswa dan 2,7 juta guru di lebih dari 293.000 sekolah, serta 300.000 dosen di lebih dari 2.700 perguruan tinggi yang tersebar di 17.508 pulau, 33 provinsi, 461 kabupaten/kota, 5.263 Kecamatan, dan 62.806 desa. Tentunya juga memiliki tantangan khusus di bidang pendidikan.
Beberapa tantangan diantaranya adalah: masih banyaknya anak usia sekolah yang belum dapat menikmati pendidikan dasar 9 tahun: angka partisipasi anak berusia sekolah 7-12 tahun untuk bersekolah masih dibawah 80% (APK SMP 85,22 dan APK SMA 52,2). Tantangan berikutnya adalah (1) tidak meratanya penyebaran sarana dan prasarana pendidikan/sekolah (sebagai contoh: tidak semua sekolah memiliki saluran telepon, apalagi koneksi internet): Kota vs Desa/Daerah Terpencil/Daerah Perbatasan, Indonesia Barat vs Indonesia Timur. (2) Tidak seragamnya dan masih rendahnya mutu pendidikan di setiap jenjang sekolah yang ditandai dengan tingkat kelulusan UN yang masih rendah, demikian pula nilai UN yang diperoleh siswa. (3) Rendahnya kualitas kompetensi tenaga pengajar, dimana dari jumlah guru yang ada 2.692.217, ternyata yang memenuhi persyaratan (tersertifikasi) hanya 727.381 orang atau baru 27% dari total jumlah guru di Indonesia. Dan yang tidak kalah penting adalah (4) rendahnya tingkat pemanfaatan TIK di sekolah yang telah memiliki fasilitas TIK (utilitas rendah), disisi lain tidak semua sekolah mempunyai sarana TIK yang memadai.


Pada kesempatan ini pula perlu sama-sama kita luruskan kembali bahwa TIK bukan hanya komputer dan internetnya, TIK juga melingkupi media informasi seperti radio dan televisi serta media komunikasi seperti telepon maupun telepon seluler dengan SMS, MMS, Music Player, Video Player, Kamera Foto Digital, dan Kamera Video Digital-nya serta e-Book Reader-nya. Jadi banyak media alternatif yang dapat dipilih oleh pengajar untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan. TIK yang termanfaatkan dengan baik dan tepat di dalam pendidikan akan: memperluas kesempatan belajar, meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas belajar, meningkatkan kualitas mengajar, memfasilitasi pembentukan keterampilan, mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan, meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen, serta mengurangi kesenjangan digital.

Pemanfaatan TIK
Menurut pemanfaatannya, TIK di dalam pendidikan dapat dikategorisasikan menjadi 4 (empat) kelompok manfaat.
§ Pertama, TIK sebagai Gudang Ilmu Pengetahuan, di kelompok ini TIK dimanfaatkan sebagai sebagai Referensi Ilmu Pengetahuan Terkini, Manajemen Pengetahuan, Jaringan Pakar Beragam Bidang Ilmu, Jaringan Antar Institusi Pendidikan, Pusat Pengembangan Materi Ajar, Wahana Pengembangan Kurikulum, dan Komunitas Perbandingan Standar Kompetensi.
§ Kedua, TIK sebagai Alat bantu Pembelajaran, di dalam kelompok ini sekurang-kurangnya ada 3 fungsi TIK yang dapat dimanfaatkan sehari-hari di dalam proses belajar-mengajar, yaitu (1) TIK sebagai alat bantu guru yang meliputi: Animasi Peristiwa, Alat Uji Siswa, Sumber Referensi Ajar, Evaluasi Kinerja Siswa, Simulasi Kasus, Alat Peraga Visual, dan Media Komunikasi Antar Guru. Kemudian (2) TIK sebagai Alat Bantu Interaksi Guru-Siswa yang meliputi: Komunikasi Guru-Siswa, Kolaborasi Kelompok Studi, dan Manajemen Kelas Terpadu. Sedangkan (3) TIK sebagai Alat Bantu Siswa meliputi: Buku Interaktif , Belajar Mandiri, Latihan Soal, Media Illustrasi, Simulasi Pelajaran, Alat Karya Siswa, dan media Komunikasi Antar Siswa.
§ Ketiga, TIK sebagai Fasilitas Pembelajaran, di dalam kelompok ini TIK dapat dimanfaatkan sebagai: Perpustakaan Elektronik, Kelas Virtual, Aplikasi Multimedia, Kelas Teater Multimedia, Kelas Jarak Jauh, Papan Elektronik Sekolah, Alat Ajar Multi-Intelejensia, Pojok Internet, dan Komunikasi Kolaborasi Kooperasi (Intranet Sekolah). dan
§ Keempat, TIK sebagai Infrastruktur Pembelajaran, di dalam kelompok ini TIK kita temukan dukungan teknis dan aplikatif untuk pembelajaran – baik dalam skala menengah maupun luas – yang meliputi: Ragam Teknologi Kanal Distribusi, Ragam Aplikasi dan Perangkat Lunak, Bahasa Pemrograman, Sistem Basis Data, Komputer Personal, Alat-Alat Digital, Sistem Operasi, Sistem Jaringan dan Komunikasi Data, dan Infrastruktur Teknologi Informasi (Media Transmisi).
Berangkat dari optimalisasi pemanfaatan TIK untuk pembelajaran tersebut kita berharap hal ini akan memberi sumbangsih besar dalam peningkatan kualitas SDM Indonesia yang cerdas dan kompetitif melalui pembangunan masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society). Masyarakat yang tangguh karena memiliki kecakapan: (1) ICT and media literacy skills), (2) critical thinking skills, (3) problem-solving skills, (4) effective communication skills, dan (5) collaborative skills yang diperlukan untuk mengatasi setiap permasalahan dan tantangan hidupnya.

Peran Guru & Siswa
Di dalam proses belajar-mengajar tentunya ada subjek dan objek yang berperan secara aktif, dinamik dan interaktif di dalam ruang belajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Guru & Siswa sama-sama dituntut untuk membuat suasana belajar dan proses transfer of knowledge–nya berjalan menyenangkan serta tidak membosankan. Oleh karena itu penataan peran Guru & Siswa di dalam kelas yang mengintegrasikan TIK di dalam pembelajaran perlu dipahami dan dimainkan dengan sebaik-baiknya.
Kini di era pendidikan berbasis TIK, peran Guru tidak hanya sebagai pengajar semata namun sekaligus menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar bagi Siswa. Karenanya Guru dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar. Dengan peran Guru sebagaimana dimaksud, maka peran Siswa pun mengalami perubahan, dari partisipan pasif menjadi partisipan aktif yang banyak menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan serta berpartisipasi sebanyak mungkin sebagaimana layaknya seorang ahli. Disisi lain Siswa juga dapat belajar secara individu, sebagaimana halnya juga kolaboratif dengan siswa lain.
Untuk mendukung proses integrasi TIK di dalam pembelajaran, maka Manajemen Sekolah, Guru dan Siswa harus memahami 9 (sembilan) prinsip integrasi TIK dalam pembelajaran yang terdiri atas prinsip-prinsip:
1. Aktif: memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik dan bermakna.
2. Konstruktif: memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.
3. Kolaboratif: memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya.
4. Antusiastik: memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
5. Dialogis: memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar sekolah.
6. Kontekstual: memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna (real-world) melalui pendekatan ”problem-based atau case-based learning”
7. Reflektif: memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri. (Jonassen (1995), dikutip oleh Norton et al (2001)).
8. Multisensory: memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik (dePorter et al, 2000).
9. High order thinking skills training: memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung juga meningkatkan ”ICT & media literacy” (Fryer, 2001).

Pembelajaran Berbantuan Komputer
Keistimewaan (Nasution, 1994)
Ø Komputer Membantu Peserta Didik Dan Guru Dalam Pembelajaran.
Ø Komputer Sabar, Cermat, Mempunyai Ingatan Yang Sempurna
Ø Komputer Sesuai Untuk Latihan Dan Remedial Teaching
Ø Guru Yang Memberikan Latihan Tanpa Jemu-Jemu
Sudjana Dan Rivai , 1989Model-Model Pembelajaran Berbantuan Komputer
Model Latihan Dan Praktek (Drill And Practice)
Model Tutorial (Tutorials)
Model Penemuan (Problem Solving)
Model Simulasi (Simulations)
Model Permainan (Games)

Model Drill
Dalam Cbi Pada Dasarnya Merupakan Salah Satu Starategi Pembelajaran Yang Bertujuan Memberikan Pengalaman Belajar Yang Lebih Kongkrit Melalui Penciptaan Tiruan-Tiruan Bentuk Pengalaman Yang Mendekati Suasana Yang Sebenarnya.
Model Tutorial
Program Cbi Tutorial Dalam Merupakan Program Pembelajaran Yang Digunakan Dalam Proses Pembelajaran Dengan Menggunakan Perangkat Lunak Berupa Program Komputer Yang Berisi Materi Pelajaran.
Metode Tutorial Dalam Cai Pola Dasarnya Mengikuti Pengajaran Berprogram Tipe Branching Dimana Informasi/Mata Pelajaran Disajikan Dalam Unit – Unit Kecil, Lalu Disusul Dengan Pertanyaan.
Model Simulasi
Model Simulasi Dalam CBI Pada Dasarnya Merupakan Salah Satu Starategi Pembelajaran Yang Bertujuan Memberikan Pengalaman Belajar Yang Lebih Kongkrit Melalui Penciptan Tiruan – Tiruan Bentuk Pengalaman Yang Mendekati Suasana Yang Sebenarnya.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


HAKIKAT


INFORMASI


l Hasil Dari Pengolahan Data
l Memberikan Makna
l Berguna Dan Bermanfaat

CIRI-CIRI INFORMASI
l Akurat : Keadaan Sebenar-Nya
l Tepat Waktu : Tersedia Pada Saat Informasi Diperlukan
l Relevan : Harus Sesuai Dengan Yang Dibutuhkan
l Lengkap : Informasi Harus Diberikan Secara Lengkap


HUBUNGAN DATA-INFORMASI
Data
Proses
Informasi

KOMPONEN INFORMASI
l Absolute
l Substitutional
l Philosophic
l Subjective
l Objective
l Cultural


TIGA TAHAP PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
l Kecerdasan
Mendapatkan Pengetahuan Tentang Apa Yang Terjadi Disekitarnya
l Perancangan
Data Relevan Dan Dapat Diakses Tersedia Untuk Dianalisis
l Pemilihan


TEKNOLOGI INFORMASISerangkaian Tahapan Penanganan Informasi
l Penciptaan Informasi
Identifikasi, Menggali Sumber Informasi Yang Tepat
☻Pemeliharaan Saluran Informasi
☻Seleksi Dan Transmisi Informasi
Pentingnya Kemampuan Memilih Dan Menggunakan Sarana Transmisi Informasi Yang Tepat
l PENERIMAAN INFORMASI SECARA SELEKTIF
(A) Informasi Relevan
(B) Biaya Transmisi Dapat Ditekan
(C) Pengguna Tidak Memikul Beban
Pemeliharaan Yang Tidak
Diperlukan
l Penyimpanan Informasi
Penghematan Biaya Penyimpanan
l Penggunaan Informasi
l Penilaian Kritis Dan Sistem Umpan Balik
Sistem Mempunyai Nilai Aplikatif Tinggi ( Konstribusi Nyata Dalam Memperlancar Kegiatan Manajemen Organisasi

HAKIKAT KOMUNIKASI
l Encode (Penyandi)
Komunikator Yang Mempunyai Informasi Atau Pesan Tertentu.
Sandi/Kode ® (Bahasa Tulisan/Lisan)
(Lambang Visual/ Verbal)
l Sign Atau Signal (Tanda/Lambang)
Pesan Tertentu Ditujukan Kepada Dan Diterima Oleh Seseorang/Kelom-Pok Orang Penerima.
Gerak Tangan, Mimik, Kata Lisan, Tulisan, Gambar, Foto, Grafik, Peta, Diagram


HAKIKAT TEKNOLOGI KOMUNIKASI
l Peralatan Perangkat Keras Dalam Sebuah Struktur Organisasi Yang Mengandung Nilai-Nilai Sosial.
l Memungkinkan Individu Mengumpul-Kan, Mengolah, Saling Bertukar Informasi Dengan Individu Lain.
l Pengolah Dan Penyimpan Informasi

INTERNET

Internet, Singkatan Dari Interconection And Networking, Adalah Jaringan Informasi Global, Yaitu “ The Largest Global Network Of Computers, That Enables People Throughout The World To Connect With Each Other¨.
Internet Diluncurkan Pertama Kali Oleh J.C.R. Licklider Dari Mit (Massachusetts Institute Technology) Pada Bulan Agustus 1962.


PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Mengkondisikan Siswa Untuk Belajar Secara Mandiri. “Through Independent Study, Students Become Doers, As Well As Thinkers” (Cobine, 1997).
Para Siswa Dapat Mengakses Secara Online Dari Berbagai Perpustakaan, Museum, Database, Dan Mendapatkan Sumber Primer Tentang Berbagai Peristiwa Sejarah, Biografi, Rekaman, Laporan, Data Statistik (Gordin Et. Al., 1995).
Informasi Yang Diberikan Server-Computers Itu Dapat Berasal Dari Commercial Businesses (.Com), Goverment Services (.Gov), Nonprofit Organizations (.Org), Educational Institutions (.Edu), Atau Artistic And Cultural Groups (.Arts).

Informasi Yang Diberikan Server-Computers Itu Dapat Berasal Dari Commercial Businesses (.Com), Goverment Services (.Gov), Nonprofit Organizations (.Org), Educational Institutions (.Edu), Atau Artistic And Cultural Groups (.Arts).
Siswa Dapat Berperan Sebagai Seorang Peneliti,
Menjadi Seorang Analis, Tidak Hanya Konsumen Informasi Saja.
Mereka Menganalisis Informasi Yang Relevan Dengan Pembelajaran Dan Melakukan Pencarian Yang Sesuai Dengan Kehidupan Nyatanya (Real Life) Siswa Dan Guru Tidak Perlu Hadir Secara Fisik Di Kelas (Classroom Meeting), Karena Siswa Dapat Mempelajari Bahan Ajar Dan Mengerjakan Tugas-Tugas Pembelajaran Serta Ujian Dengan Cara Mengakses Jaringan Komputer Yang Telah Ditetapkan Secara Online.
Siswa Juga Dapat Belajar Bekerjasama (Collaborative) Satu Sama Lain.
Mereka Dapat Saling Berkirim E-Mail (Electronic Mail) Untuk Mendiskusikan Bahan Ajar.
Selain Mengerjakan Tugas-Tugas Pembelajaran Dan Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan Yang Diberikan Guru, Siswa Dapat Berkomunikasi Dengan Teman Sekelasnya(Classmates
Memungkinkan Pihak Berkepentingan (Orang Tua Siswa Maupun Guru) Dapat Turut Serta Menyukseskan Proses Pembelajaran, Dengan Cara Mengecek Tugas-Tugas Yang Dikerjakan Siswa Secara On-Line.

PEMBELAJARAN MELALUI INTERNET DI SEKOLAH DAPAT DIBERIKAN DALAM BEBERAPA FORMAT (WULF, 1996), DI ANTARANYA ADALAH:

1) Electronic Mail (Delivery Of Course Materials, Sending In Assignments, Getting And Giving Feedback, Using A Course Listserv., I.E., Electronic Discussion Group.
2) Bulletin Boards/Newsgroups For Discussion Of Special Group
3) Downloading Of Course Materials Or Tutorials
4) Interactive Tutorials On The Web
5) Real Time, Interactive Conferencing Using MOO (Multiuser Object Oriented) Systems Or Internet Relay Chat